Turki Kritik Negara-Negara yang Sengaja Memperpanjang Perang di Ukraina
NADPost Indonesia 2022-06-27
Menteri Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkontribusi dalam mendorong perdamaian antar Rusia dan Ukraina, dua negara yang sedang berperang sejak 24 Februari lalu.
Ia menegaskan perdamaian harus terus diusahakan dalam situasi apa pun.
“Berkebalikan dari semangat ini, ada beberapa negara yang meyakini bahwa mereka dapat mengambil keuntungan jika perang di Ukraina diperpanjang selama mungkin,” kata Altun dalam wawancara menjelang pertemuan tingkat tinggi antara Turki dan Italia.
“Mereka berpikir jika perang ini diperpanjang, maka Rusia akan melemah. Mereka hanya mendukung Ukraina untuk memperpanjang perang,” sambungnya, seperti dikutip oleh TRT World, Senin, 27 Juni 2022.
Berbicara mengenai serangkaian sanksi untuk Rusia, Altun menilai skema semacam jika hanya bisa dikatakan sah jika dilakukan di bawah payung PBB.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara Barat menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Negeri Beruang Merah.
Dalam KTT G7 tahun ini di Jerman, para pemimpin blok tersebut mengumumkan rencana menjatuhkan sanksi baru terhadap emas dan minyak Rusia.
Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga memutuskan menjatuhkan sanksi terhadap sektor pertahanan Rusia.
Dalam KTT G7, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hadir memberikan pidato secara daring.
Seperti sebelumnya, ia menyerukan penyaluran lebih banyak senjata ke Ukraina, dan di waktu bersamaan, mendorong dijatuhkannya sanksi berat kepada Rusia.