UEA Kirim 3 Pesawat Angkut Bantuan Medis ke Afghanistan
NADPost Indonesia 2022-07-04
Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirim tiga pesawat pasokan medis, termasuk rumah sakit lapangan seluas 1.000 meter persegi untuk membantu korban gempa Afghanistan yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih banyak lagi.
Seperti dilaporkan Kantor Berita Emirates (WAM), Sabtu (2/7/2022), rumah sakit yang diberangkatkan mencakup 75 tempat tidur dan dua ruang operasi yang dilengkapi dengan persediaan dan perangkat medis.
Pesawat-pesawat itu juga membawa 16 metrik ton peralatan dan tim medis untuk mengoperasikan rumah sakit dan memberikan layanan medis mendesak.
UEA sebelumnya mendirikan jembatan udara untuk mengangkut bantuan setelah bencana.
Upaya bantuan datang ketika pihak berwenang Afghanistan melaporkan kekurangan makanan, tempat tinggal dan pasokan medis untuk para korban gempa paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade.
Bantuan itu adalah bagian dari upaya UEA untuk mendukung komunitas yang rentan dan dilanda krisis di berbagai negara.
Bantuan kemanusiaan telah mengalir untuk para korban gempa ketika pihak berwenang Afghanistan mencari pasokan medis darurat, makanan dan tempat tinggal bagi ribuan orang yang terkena dampak gempa paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade.
Dilaporkan pula, ribuan orang yang terkena dampak gempa bumi mematikan di Afghanistan timur membutuhkan air bersih dan makanan serta berisiko terkena penyakit. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Kementerian Kesehatan Afghanistan.
Kekahwatiran ini muncul beberapa hari setelah kantor kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan adanya wabah kolera di wilayah tersebut.
“Orang-orang sangat membutuhkan makanan dan air bersih,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan Sharafat Zaman kepada Reuters.
Ia menambahkan, para pejabat telah mengelola obat-obatan untuk saat ini, tetapi menangani mereka yang kehilangan rumah akan menjadi tantangan.
“Kami meminta masyarakat internasional, organisasi kemanusiaan untuk membantu kami untuk makanan dan obat-obatan, yang selamat mungkin terkena penyakit karena mereka tidak memiliki rumah dan tempat tinggal yang layak untuk hidup,” katanya.